PakAbdullah Bin Endong atau yang dikenal masyarakat bengkalis dengan panggilan Yong Dollah ialah seorang seniman dari kampung halaman saya, Bengkalis. Menurut blog yang saya temukan diatas, katanya, Yong Dollah ini punya banyak cerita dan kebanyakan ceritanya berdasarkan pengalamannya sendiri berisi lelucon, lawakan, khayalan Yong Dollah. Text] Cerita lucu Yong dolah BENGKALIS RIAU Part #1; If this is your first visit, be sure to check out the FAQ by clicking the link above. You may have to register before you can post: click the register link above to proceed. To start viewing messages, select the forum that you want to visit from the selection below. BeberapaKisah - Kisah Yong Dolah : Yung Dolah Naik Haji Perjalanan Yung Dolah ke Negri Ngotjoleria Yung Dolah Memanjat Patung Liberty Yung Dolah Jadi Kapten Kapal Pesiar Yung Dolah Orang Riau Ikut Perang Teluk Linggis dan Tangga Yung Dollah Umpan Daun Yung Dolah Yung Dolah Dan Piala Dunia Yung Dolah Jadi Kapten Kapal Pesiar Dividiokali ini berisi tentang Habibi dan rombongan dari TK tempatnya sekolah berangkat latihan manasik haji dengan mengendarai odong-odong. YONGDOLAH MAKAN DI RESTORAN MEWAH DI INGGRIS Yong melancong ke Inggris Yong caghi umah makan paleng beso.. Paleng mahal Nak makan sedap.. Masok restoran yong langsong disambot pelayan dan dikasi buku menu Tapi yong bingong nak mileh menu.. CERITA 5. Yong Dolah melancong ke Inggris (BAGIAN II) Yong dapat penghargaan GUINESS BOOK ceritarakyat. yongdolah naik haji; yong dolah hijrah ke kampus; listrik&elektro industri. buku smk elektronika industri; buku smk teknik listrik; buku teknik distribusi tenaga listrik; belajar mikro kontroler at 89s52/52; buku alat ukur listrik smk kelas x, xi, xii; ceo announcements; pendidikan. landasan kurikulum; promosi. sekilas asuransi . Jakarta Sebagian kaum muslim sangat merindukan bisa menunaikan ibadah haji. Bukan sekadar memenuhi kewajiban, bagi mereka ibadah haji adalah jawaban atas panggilan spiritual. Masalahnya, menunaikan ibadah haji atau yang populer disebut naik haji tidak bisa sewaktu-waktu. Selain ada momen khusus, naik haji ke Tanah Suci di Arab Saudi butuh biaya yang tidak sedikit seiring lokasinya yang jauh. 3 Daerah Asal Calon Haji Indonesia Terdampar di Filipina Umur 146 Tahun Masih Hidup, Mbah Gotho Sragen Ingin Mati Suwito Naik Haji Bareng 3 Istri Mereka yang tidak punya materi berlebih harus menabung. Tahun ini ada sejumlah calon haji dari berbagai daerah di Indonesia yang kisahnya menggetarkan. Mereka contoh orang-orang yang berjuang keras menabung dalam waktu lama untuk bisa berhaji. Mereka bukan orang kaya dari sisi materi, tapi kaya hati. Profesinya beragam, dari tukang parkir, tukang becak, buruh tani, juga penjahit rumahan. Untuk memenuhi panggilan ke Tanah Suci mereka pun telaten menabung. Tentu butuh waktu tidak sebentar agar bisa terkumpul biaya haji. Mereka menabung belasan tahun, bahkan ada yang menabung sejak era perang melawan Belanda. Calon haji dengan perjuangan panjang ini ada Kakek Ambari dari Cirebon, Karsim si tukang becak dari Subang, Jawa Barat, Marsini penjahit Tegal, dan Bardi tukang parkir di Yogyakarta. Penantian panjang mereka terjawab tahun ini. Kerinduan pun Ambari Menabung Sejak Zaman PerangKakek Ambari bin Ahmad 90 mengucap syukur atas kesempatannya berangkat ke Tanah Suci untuk ibadah haji tahun ini. Tubuhnya yang sudah renta tidak mematahkan niat warga Kelurahan Pelandakan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat ini untuk menunaikan ibadah haji. Keinginannya untuk berangkat ke Tanah Suci itu tertanam sejak kakek Ambari berusia 30 tahun. "Saya buat celengan dari kaleng biskuit lalu saya patri sendiri. Hasil dari panen saya masukan ke celengan, berapa pun hasilnya, mau satu sen atau satu ketip," kata buruh tani itu kepada di Cirebon, Kamis 4 Agustus 2016. Di sela perbincangan, kakek yang berprofesi sebagai buruh tani ini mencoba mengingat kembali perjalanan hidupnya mengumpulkan segala mata uang rupiah sejak zaman Presiden Sukarno. Dia menuturkan, niatnya berangkat haji termotivasi oleh ayahnya, Ahmad, yang menunaikan ibadah haji saat itu. Dari motivasinya itu, dia mulai menabung di celengan sejak 1949. Suka dukanya menabung di celengan saat itu masih diingatnya. "Sambil ikut berperang, saya juga menyempatkan diri menabung. Kalau ada penjajah Belanda, celengan saya pendam di tanah lalu saya kabur sebentar, lalu malamnya saya ambil lagi," ucap dia. Keikhlasan hati Kakek Ambari ini rupanya membuka jalannya ke Mekah. Seiring berjalannya waktu, dia pun menukarkan koin logam hasil celengannya ke toko loak atau kolektor. "Uang yang saya tabung kan sudah tidak laku di zaman sekarang, jadi saya jual ke kolektor atau ke pasar loak, dibayar dengan rupiah, kemudian saya tabung lagi. Sampai terkumpul Rp 35 juta, saya bayarkan biaya haji juga tunai dan baru tahun ini saya berangkat," ujar Parkir Naik Haji Setelah Menabung 30 TahunBardi Syafii 53 sudah lama memendam niat menunaikan ibadah haji. Bersama sang istri, Rumiyati 49, sejak 1985 ia membulatkan tekad berangkat ke Tanah Suci. Untuk itu, keduanya bekerja keras dan menyisihkan uang khusus. "Saya buka lapak jualan koran dan rokok di Mangkubumi. Dulu saya sisihkan Rp 500-Rp sedikit demi sedikit," ujar Bardi di Yogyakarta, Selasa, 2 Agustus 2016. Ia membuka lapak dari pagi sampai malam hari. Bardi pun membedakan uang yang ditabung untuk haji dan nafkah keluarga. Ia juga ingat untuk membiayai sekolah dua anaknya. "Tabungan ini di luar uang biaya sekolah anak. Anak-anak harus tetap sekolah, demi masa depan mereka," ujar dia. Adapun istrinya, Rumiyati membuka warung lotek di Jalan Mangkubumi untuk menambah tabungan pergi haji. Kerja keras pasangan itu tak selamanya mendapat dukungan oleh teman-temannya. "Ya ada ditanya, kamu dan istrimu kerja siang malam uangnya itu mau buat apa? Saya jawab mau naik haji, eh malah mereka tertawa, tetapi itu jadi pelecut semangat," kata Bardi. Untuk menambah uang tabungannya, mulai 2001 Bardi menjadi tukang parkir di kawasan Jalan Mangkubumi Kota Yogyakarta. Dari usaha ini, ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp per hari. Setiap usai menjaga parkir, ia bisa menabung Rp sampai Rp "Tidak nabung di bank, tapi uang saya simpan di kaleng," kata Bardi. Bardi menegaskan niat pergi haji memang harus dijaga benar jika ingin pergi haji. Pada 2005, ia mengingkari janjinya dengan menggunakan uang tabungan naik haji untuk bisnis properti. Bukan untung, ia malah merugi karena tanah yang dibelinya bermasalah. "Uang saya ambil Rp 40 juta. Maunya diputarkan, tapi mungkin karena sudah mengingkari janji malah jatuh rugi. Janji awalkan gunakan tabungan itu untuk naik haji malah saya gunakan bisnis," kata dia. Pengalaman itu membuat Bardi dan istrinya kembali membulatkan tekadnya seperti semula. Ia pun kembali bekerja lebih keras seraya berdoa agar diberikan kelancaran rezeki. "Niat saya kalau uang sudah terkumpul lagi, saya akan mendaftar naik haji setelah kedua anak saya lulus kuliah dan bekerja," kedua putranya lulus kuliah dari Universitas Islam Indonesia UII dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk jenjang S1. Mereka juga telah mendapatkan pekerjaan. Ia pun akhirnya sudah mendaftar haji enam tahun lalu dan berangkat tahun Rumahan Wujudkan Mimpi Ibunda BerhajiMarsini 45, warga Kejambon, Kota Tegal, Jateng, kini bisa bernafas lega. Setelah menabung selama 23 tahun lamanya, ia akan berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini. Tak hanya itu, ia bahkan mengajak serta ibu kandungnya yang sudah berusia 83 tahun menunaikan ibadah haji bersama untuk menjalankan rukun Islam kelima itu. Ia mengatakan, ketekunannya menjahit sejak masih gadis dan menyisihkan sejumlah uang setiap bulan untuk menabung biaya berhaji kini membuatkan hasil. "Sudah sejak tahun 1993 lalu saya sudah mulai menekuni usaha jahit rumahan. Alhamdullilah, usaha keras puluhan tahun lalu sebentar lagi saya dan ibu kandung saya, Rastini, bisa mendapatkan kesempatan berkunjung ke rumah Allah SWT," ucap Marsini saat ditemui di kediamannya, Selasa 16 Agustus 2016. "Sepuluh tahun pertama saya menjadi penjahit rumahan, hasilnya hanya cukup untuk menutup utang dan memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Tapi saya bersyukur, setelah utang-utang saya lunas akhirnya uang sebesar Rp 1 juta setiap bulan sekali ditabung sudah terkumpul bisa membiayai saya berangkat haji," ucap perempuan beranak tiga ini. Dari hasil menjahit, Marsini dapat memperoleh uang lebih dari Rp 2 juta setiap bulannya. Namun, keuntungan lebih besar didapatkan saat memasuki tahun ajaran baru dan musim hajatan. "Sebagian uang hasil menjahit sengaja saya tabung untuk biaya berhaji sama ibu kandung," tutur dia. Karena usia ibu kandungnya yang sudah tua, Marsini mendaftarkan ibunya terlebih dahulu untuk berangkat haji pada 2011 lalu. Kemudian, ia bersama suaminya mendaftar haji pada 2013. Saat pemberangkatan haji tahun ini, kantor Kementerian Agama setempat menunjuk Marsini sebagai pendamping ibu kandung karena usia ibunya yang sudah lanjut. Karena itu, ia dan sang ibu bisa berangkat haji bersama. Sementara, suami Marsini harus menunggu daftar antrean keberangkatan haji dari kantor Kementerian Agama Kota Tegal. "Meskipun tidak bersama suami, saya sangat bersyukur mewujudkan keinginan ibu kandung saya berhaji. Apalagi, saya bisa bersama menemani dan menjaga ibu untuk menunaikan ibadah haji. Mimpi saya sebentar lagi terwujud, sebagai anak saya berusaha memenuhi keinginan orangtua saya yang tinggal satu-satunya ini," dia memaparkan. Selain itu, ungkapan rasa syukur Marsini juga lantaran bisa berangkat haji lebih cepat karena harus mendampingi sang ibu. Padahal sesuai kuota haji reguler, ia seharusnya baru bisa berangkat pada 2027. "Saya yakin kemudahan ini sudah menjadi takdir Allah SWT. Saya sudah siap berangkat menghadap Sang Pencipta," dia Becak Naik HajiKarsim, seorang pengayuh becak asal kampung Sidamulya, Desa Ciasem, Kecamatan Ciasem, Subang, Jawa Barat, akan berangkat ke kota suci Mekah pada musim haji tahun ini. Dia berangkat bersama istrinya, Ratimi. Keduanya akan berangkat menunaikan rukun Islam kelima pada 23 Agustus mendatang melalui embarkasi Bekasi. Karsim bisa berangkat naik haji setelah melalui proses panjang. Dia harus menyisihkan uang hasil mengayuh becak selama 15 tahun. "Setiap hari saya sebisa mungkin harus bisa menabung agar cita-cita saya dan istri terlaksana. Saya menabung per hari antara Rp 25 ribu hingga 50 ribu rupiah," kata Karsim di Subang, Selasa, 9 Agustus 2016. Sebelum terlaksana bisa membayar pembiayaan naik haji. Kekhawatiran kerap dirasakan Karsim dan istri. Sebab penghasilannya yang tidak menentu dan tidak setiap hari dia bisa mendapatkan uang dengan hitungan yang besar. "Ya begitu, kalau dapat uang lebih besar 75 persennya saya masukan ke tabungan," ujar Karsim. Saat ini setelah cita-cita hampir terlaksana untuk menjalankan ibadah haji, Karsim dan Ratimi semakin tidak sabar. Dia mengaku ingin segera untuk menjadi tamu Allah di Baitullah.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Suara Denpasar - Innalillahi, kabar duka menyelimuti keluarga Baim Wong. Calon anak ketiganya meninggal dunia. Akibatnya, Baim Wong batal naik haji tahun ini, padahal dia sudah sempat naik pesawat. Sebelumnya banyak spekulasi kenapa Baim Wong batal naik haji. Bahkan ada yang menduga dia naik haji karena sedang membuat konten prank naik haji. Melalui akun instagramnya Jumat malam 9/6/2023, Baim Wong membagikan tangkapan layar chat dia dengan Paula. Paula mengirim foto sedang terbaring usai menjalani operasi. Dia mengaku baru sadar dari bius. "Masih nyeri, belum belajar jalan, baru hari ini," tulis Paula dalam percakapan Rabu 7/6/2023 dini hari. Baca JugaDikenal Baik, Baim Wong Mengaku Syok Usai Tahu Kabar Alshad Ahmad Hamili Nissa Asyifa Dalam caption unggahannya, Baim menyatakan banyak cerita yang harus dia tutupi karena dia menganggap tidak pantas kalau saling menjatuhkan satu sama lain. "Anggaplah saya nggak jadi pergi haji karena ini," tulis Baim Wong dikutip Sabtu 10/6/2023. Lantas, Baim Wong mengaku tidak pernah cerita tentang kondisi istrinya. Juga dia tidak membagikan kabar ini ke keluarga terdekatnya. "Karena kita ga mau dikasihani," tandasnya. Akan tetapi, karena kabar dia batal naik haji sudah melebar ke mana-mana opinnya, dia akhirnya mengungkapkan alasan sesungguhnya. Baca JugaSukses di Dunia YouTube, Raffi Ahmad Dan Baim Wong Siapa yang Paling Kaya? "Takut opini kalian ke mana-mana mengenai haji ini, anggap saja Allah menggagalkan saya berangkat demi menjaga istri saya yang keguguran," tandasnya. Melalui kanal Youtube Baim Paula, Baim Wong juga membagikan perjalanan dia akan naik haji. Terlihat dia diantar oleh keluarga dan anak pertamanya, Kiano yang sudah berusia 3 tahun. Sedangkan Kenzo, anak keduanya tidak terlihat. Dia kemudian berjalan hingga masuk pesawat. Akan tetapi, dia kembali turun dari pesawat. Dia menemui istrinya. Sehari kemudian, dia video call dengan Paula. "Masih lemes. Masih sedih," kata Paula dalam video itu. Unggahan Baim di instagram mendapat simpati. Juga banyak sekali pesohor dari kalangan artis hingga pejabat yang bercentang biru memberikan semangat dan doa untuk Baim dan Paula. Di antaranya "Semoga Paula lekas pulih, Aamiin. Sabar dan semangat ya, Bro," tulis teukuwisnu5 "Semoga cepat sehat aamiin," kata penyanyi itsrossa910"MamaPaaaauu, sehat kuat semoga tabah selalu Im & MamaPau," kata preenter Ayu Dewi mrsayudewi "Ya Alloooh.. insya Alloh ini yang terbaik ," kata presenter irfanhakim75 "Ya Allah Ya Rabb.. semoga diberikan pemulihan yg cepet yah baimwong syafakillah buat paula_verhoeven Aamiin Ya Rabb," kata vokalis GIGI armandmaulana04 "Ya Allah... Semoga lekas sembuh ya Paulaaa...," tulis istri gubernur Jabar, ataliapr "Pauuuu paula_verhoeven cepet pulih yaaa baimwong," kata pedangdut isdadahlia "Mendoakan yang terbaik untyk mas Baim baimwong dan mba Paula sekeluarga," kata Wakil Gubernur Jatim emildardak. * Ilustrasi Haji tak hanya sekedar ibadah. Setiap perjalanannya menawarkan kisah yang menginspirasi. Dream - Banyak kisah unik di balik ibadah haji yang dijalani umat Muslim. Tak sedikit jemaah yang memiliki cerita-cerita inspiratif, baik saat masih berada di negara sendiri maupun saat sudah tiba di Tanah Suci. Simak saja kisah Mohammad Syafie ini. Pria asal Malaysia ini memang bercita-cita kuat untuk menunaikan Rukun Islam ke lima ini. Dia memimpikan ibadah haji sejak duduk di bangku kuliah. Dia berhasil mewujudkan mimpi tersebut dengan cara yang tak terduga. Bisa berhaji tanpa harus mendaftar, apalagi harus antre menunggu selama bertahun-tahun. Apa dan bagaimana kisah Syafie? Berikut 5 kisah inspiratis perjalanan haji yang dirangkum Dream. 1 dari 5 halaman 1. 'Dijemput Allah', 2 Kali Naik Haji Tanpa Daftar Dream - Pria bernama Mohd Syafie ini membagikan kisah inspiratifnya pada Ia mengisahkan, cerita bermula kurang lebih 10 tahun lalu. Tepatnya tahun 2005, ketika ia berada di tahun terakhir pendidikannya di universitas. Kala itu Syafie baru berusia 21 tahun. Seorang dosen bernama Jefry Zain yang mengajar salah satu kelas yang diambil Syafie, suatu ketika pernah meminta pada para mahasiswanya untuk menuliskan cita-cita yang ingin mereka capai dalam 5-10 tahun ke depan. Dalam secarik kertas ia tuliskan, " Saya akan dapat capai hajat ini! Dengan keyakinan, Allah akan makbulkan hajat ini. The rest, let's magic do their work." Waktu berjalan, pada pertengahan tahun 2006, Syafie menyelesaikan kuliahnya dan diwisuda. Dan kemudian tiba-tiba mendapat tawaran untuk bertugas di Arab Saudi pada tahun 2007. Ia tidak pernah membayangkan sebelumnya akan bekerja di luar negeri. Tapi benar saja, rencana Allah sangat cantik. Pihak Arab Saudi meminta rekomendasi ke universitas tempat ia berkuliah. Dan pihak kampus menyodorkan nama Syafie kepada mereka. Alhasil, Syafie pun merasa 'dijemput' Allah dengan 'karpet merah'. Simak kisah selengkapnya di sini. 2 dari 5 halaman 2. Kisah Choiron Nasichin Si Haji Nunut Dream - Nekad. Kata itulah yang harus disematkan kepada Choiron Nasichin. Pria asal Jombang, Jawa Timur itu rela nunut menumpang pesawat dari Indonesia hingga ke Tanah Suci. Kejadian itu terjadi pada 1992. Dia diam-diam nebeng pesawat rombongan haji yang berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya. Awalnya, usaha yang dia lakukan terbilang cukup nyentrik. Dia mengirim 900 kupon undian untuk berhaji. Sayang, yang diterimanya hanya hadiah emas seberat lima gram. Setelah dibelikan berbagai perlengkapan ibadah seperti sandal, pakaian ihram, dan alat ibadah lainnya uang hasil penjualan emas itu tersisa Meski kemudian berhasil berangkat ke Tanah Suci dia terganjal dokumen. Apakah akhirnya Choiron berhasil menjalankan ibadah haji. Simak kisah selengkapnya di sini. 3 dari 5 halaman 3. Alhamdulillah, Pemulung Sabar Itu Akhirnya Berangkat Haji Dream - Menunaikan ibadah haji menjadi impian setiap Muslim. Termasuk bagi Radiudin. Mimpi berhaji pria yang berkerja sebagai petugas kebersihan di Jember, Jawa Timur, tersebut menjadi nyata pada tahun ini. Saban hari, Radiudin bertugas membereskan sampah di kawasan Muktisari, Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates. Dia rela bekerja keras demi mewujudkan impiannya ke Tanah Suci. Radiudin sudah menjadi pemulung sekaligus petugas kebersihan sejak 1993. Saat awal bekerja, upahnya hanya Rp sehari. Ditambah tunjangan, penghasilan Radiudin hanya Rp 35 ribu perbulan. Setelah diangkat menjadi tenaga honorerdi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Pemerintah Kabupaten Jember penghasilannya hanya Rp 450 ribu. Dengan penghasilan itu, tak ada yang mengira Radiudin akan bisa terbang ke Mekah. Wajar saja penilaian itu, sebab biaya terbang ke Mekah tak sedikit. Ongkosnya menjapai puluhan juta. Bagaimana kisah selengkapnya? Simak selengkapnya di sini. 4 dari 5 halaman 4. Kisah Jemaah Haji Indonesia Termuda Dream - Berhaji di usia muda mungkin jarang ditemui. Kebanyakan masyarakat Indonesia berhaji di usia minimal minimal 30 tahun. Andi Rahmat mungkin contoh yang berbeda. Dia masih remaja, belum genap 18 tahun, tetapi sudah menjalankan ibadah haji. Andi tergabung dalam kloter 7 embarkasi Makassar. Andi mendaftar sejak 2011 dan mendapat kesempatan menjalankan haji tahun ini. " Naik haji karena dibiayai orangtua. Karena orangtua sudah berjanji waktu masih kecil untuk memberangkatkan Andi berhaji," ujar Andi, dikutip dari Senin, 29 Agustus 2016. Bagaimana kisah lengkap Andi? Simak selengkapnya di sini. 5 dari 5 halaman 5. Berangkat Haji dengan 3 Istri Dream – Tak semua Muslim mampu berhaji ke Tanah Suci. Biaya untuk menunaikan Rukun Islam ke lima ini memang tak murah. Bagi Muslim di Indonesia, perlu menyiapkan dana puluhan juta. Meski demikian, bukan berarti orang yang kemampuan ekonominya biasa-biasa saja tak bisa berangkat ke Arab Saudi. Sudah banyak kisah orang pas-pasan yang berangkat haji. Memang, di balik kesakralan haji kerap muncul kisah-kisah unik dan dramatis. Sudah banyak kita dengar dan baca. Atau kita saksikan dalam tayangan televisi. Dan tahun ini, salah satu kisah calon jemaah haji yang membetot perhatian masyarakat adalah Suwito. Calon jemaah haji asal Sumatera Utara. Pria 63 tahun ini berangkat haji ditemani tiga istri. Satu istri lainnya tak dibawa serta. Simak kisah Suwito selengkapnya di sini. Kisah Inspiratifhaji Daftarkan email anda untuk berlangganan berita terbaru kami Terkait Jangan Lewatkan Editor's Pick Negara Terindah di Dunia, Kolombia di Peringkat Tiga Rutinkan Pakai Hyaluronic Acid, Kulit Jadi Kenyal dan Lembut Makeup Sunset, Cocok untuk Hijaber yang Ingin Tampak Fresh Simpel Style Dian Pelangi, Bisa Jadi Inspirasi Outfit Kuliah Dirias MUA Franky Wu, Wajah Celine Evangelista Bak Porcelain Trending Pengertian Haji Tamattu, Bacaan Niat, dan Tata Caranya Agar Lancar Melaksanakannya Kemeriahan Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 3 Kisah Mengharukan di Balik Haji Wada’, Tanda Perpisahan Rasulullah SAW dengan Umatnya Potret Rumah Pria Tangerang Berbobot 300 Kg yang Dievakuasi Pakai Forklift, Ternyata Hanya Tinggal dengan Sang Ibu! Reaksi Tak Terduga Maia Estianty Setelah Sang Suami Dikabarkan Selingkuh dengan Teman Dekatnya Wanita Spesial Tanpa Alis Dimakeup Jadi Pengantin, Hasilnya Disebut Bak Boneka India, Lihat Potretnya Bikin Pangling Negara Terindah di Dunia, Kolombia di Peringkat Tiga Penampakan Rumah dari Papan Kayu Ditawar Rp1 Miliar Tapi Ditolak, Ternyata Isinya Tak Biasa, Netizen Pantes Rp1 M Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. YONG DIKEJAR HARIMAU "Pada suatu hari saat yong istrahat sehabis berburu dihutan, tiba-tiba ada seekor harimau jantan mendekati yong dan siap untuk menerkam. Cepat-cepat yong berlari, dalam kejar-kejaran itu, jarak antara yong dan harimau hanya tinggal satu meter saja. Disaat harimau lengah, cepat-cepat yong memanjat pohon pinang." Yong diam sejenak "Setelah lama yong tunggu diatas pohon pinang yang kebetulan berbuah lebat itu, harimau tak kunjung pergi. Naik darah yong, yong gego goncang pohon pinang itu sampai berguguran buahnya menimpa harimau,, eee harimau bergeming, tak kunjung pegi" "Yong lihat harimau tak mau pergi, yong guncang lagi pohon pinang itu sekuat-kuatnya, kali ini yong heran, kenapa harimau berlari terbibit-birit, setelah yong periksa, rupanya buah pinang yong copot sebiji dan mengenai kepala harimau. Oleh karena itulah harimau lari tunggang langgang" Maknanya kalau pergi berburu haruslah membawa senjata yang lengkap, ketika berjumpa binatang buas bisa untuk membela diri. Tidak perlu memanjat pohon. Yong dolah adalah seorang Legenda dari kota Bengkalis yang sangat populer di provinsi Riau dengan cerita dongengnya yang penuh makna. Kini beliau telah wafat. Namun telatah almarhum tidak pernah lekang dimakan masa, tetap selalu dikenang oleh masyarakat Kabupaten Bengkalis. Ditulis, dikreasi dan dikutip dari cerita mulut kemulut oleh Iwan Eriadi Lihat Dongeng Selengkapnya

cerita yong dolah naik haji